Postingan

Risiko Perdarahan

D.0012 Risiko Perdarahan. Definisi : Berisiko mengalami kehilangan darah baik internal (terjadi di dalam tubuh) maupun ekternal (Terjadi hingga keluar tubuh). Faktor Risiko : Aneurisma. Gangguan gastrointestinal (misal ulkus, polip, varises). Gangguan fungsi hati (misal sirosis hepatitis). Komplikasi kehamilan (misal ketuban pecah sebelum waktunya, plasenta previa/abrupsio, kehamilan kembar). Komplikasi pasca partum (misal atoni uterus, retensi plasenta). Gangguan koagulasi (misal trombositopenia), Efek agen farmakologis. Tindakan pembedahan. Trauma. Kurang terpapar informasi tentang pencegahan pencegahan perdarahan. Proses keganasan. Kondisi Klinis Terkait. Aneurisma. Koagulasi intravaskuler diseminata. Gangguan fungsi hati (misal sirosis hepatitis). Komplikasi kehamilan (misal ketuban pecah sebelum waktunya, plasenta previa/abrupsio, kehamilan kembar). Komplikasi pasca partum (misal atoni uterus, retensi plasenta). Gangguan koagulasi (misal trombositopenia). Efek agen farmakologis. T

Risiko Aspirasi

D.0006 Risiko Aspirasi. Resiko mengalami masuknya sekresi gastrointestonal, sekresi orofaring, benda cair atau padat ke dalam saluran trakeobronkhial akibat disfungsi mekanisme protektif saluran napas. FAKTOR RISIKO : 1. Penurunan tingkat kesadaran. 2. Penurunan refleks muntah dan / atau batuk. 3. Ganggunan menelan. 4. Disfagia. 5. Kerusakan mobilitas fisik. 6. Peningkatan residu lambung. 7. Peningkatan tekanan intragastrik. 8. Penurunan motilitas gastrointestinal. 9. Sfingter esofagus bawah inkompeten. 10. Perlambatan pengosongan lambung. 11. Terpasang selang nasogastrik. 12. Terpasang trakeostomi atau endotracheal tube. 13. Trauma / pembedahan leher, mulut, dan / atau wajah. 14. Efek agen farmakologis. 15. Ketidakmatangan koordinasi menghisap, menelan dan bernafas. Kondisi Klinis Terkait : 1. Cedera Kepala. 2. Stroke. 3. Cedera medula sipinalis. 4. Guillain barre syndrome. 5. Penyakit Parkinson. 6. Keracunan obat dan alkohol. 7. Pembesaran uterus. 8. Miestenia gravis. 9. Fistula trak

Pola Napas Tidak Efektif

 D.0005 Pola Napas Tidak Efektif Definisi :Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat Penyebab : 1. Depresi pUsat pernapasan 2. Hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan) 3. Deformitas dinding dada. 4. Deformitas tulang dada. 5. Gangguan neuromuskular. 6 Gangguan neurologis (mis elektroensefalogram [EEG] positif, cedera kepala ganguan kejang). 7. maturitas neurologis. 8. Penurunan energi. 9. Obesitas. 10. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru. 11. Sindrom hipoventilasi. 12. Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf CS ke atas). 13. Cedera pada medula spinalis. 14. Efek agen farmakologis. 15. Kecemasan.   Gejalan dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Dispnea Objektif : 1. Penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Fase ekspirasi memanjang. 3. Pola napas abnormal (mis. takipnea. bradipnea, hiperventilasi kussmaul cheyne-stokes).   Gejala dan Tanda Minor : Subjektif :  1. Ortopnea Objektif : 1. Pernapasan pursed-lip. 2. Pernapasan cu

Ganguan Pertukaran Gas

D0003 Ganguan Pertukaran Gas. DEFINISI: Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan atau eleminasi karbondioksida pada membran alveolus-kapiler. PENYEBAB : 1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi. 2. Perubahan membran alveolus-kapiler. Gejalan dan Tanda Mayor – Subjektif :  1. Dispnea. Gejalan dan Tanda Mayor – Objektif : 1. PCO2 meningkat / menurun. 2. PO2 menurun. 3. Takikardia. 4. pH arteri meningkat/menurun. 5. Bunyi napas tambahan. GEJALA dan TANDA MINOR – Subjektif : 1. Pusing. 2. Penglihatan kabur. GEJALA dan TANDA MINOR – Objektif : 1. Sianosis. 2. Diaforesis. 3. Gelisah. 4. Napas cuping hidung. 5. Pola napas abnormal (cepat / lambat, regular/iregular, dalam/dangkal). 6. Warna kulit abnormal (mis. pucat, kebiruan). 7. Kesadaran menurun. KONDISI KLINIS TERKAIT : 1. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 2. Gagal jantung kongestif. 3. Asma. 4. Pneumonia. 5. Tuberkulosis paru. 6. Penyakit membran hialin. 7. Asfiksia. 8. Persistent pulmonary hypertension of newborn (PPHN). 9. Prematur

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif

D.0001 Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Definisi : ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten. Penyebab : Fisiologis : 1. Spasme jalan napas. 2. Hipersekresi jalan napas. 3. Disfungsi neuromuskuler. 4. Benda asing dalam jalan napas. 5. Adanya jalan napas buatan. 6. Sekresi yang tertahan. 7. Hiperplasia dinding jalan napas. 8. Proses infeksi . 9. Respon alergi. 10. Efek agen farmakologis (mis. anastesi). Situasional : 1. Merokok aktif. 2. Merokok pasif. 3. Terpajan polutan. Gejala dan tanda mayor : Subjektif :  tidak tersedia. Objektif : batuk tidak efektif tidak mampu batuk. sputum berlebih. Mengi, wheezing dan / atau ronkhi kering. Mekonium di jalan nafas pada Neonatus. Gejala dan Tanda Minor. Subjektif : Dispnea. Sulit bicara. Ortopnea. Objektif : Gelisah. Sianosis. Bunyi napas menurun. Frekuensi napas berubah. Pola napas berubah. Kondisi Klinis Terkait  Gullian barre syndrome. Sklerosis multipel. Myasthenia gravis. P